Naskah Drama
Sukses Dari Dukun
Created by :
- Bungsu Adi N (07)
- Hamdani Eka S (13)
- Nori Wahyu I (24)
- Sarifudin (31)
XI TKJ 2
Pada suatu hari ada dua orang yang bernama Abing dan Aryo datang menghampiri Iza, yang sama-sama bekerja di Perusahaan Amazon.
Abing & Aryo : “ Hai Iza.”(masuk ke perusahaan sambil melambaikan tangan)
Iza : “Hai teman-teman.”(duduk lesu memikirkan sesuatu)
Abing : “Gimana dengan pekerjaanmu sekarang? Kok kamu kelihatan tidak bersemangat seperti biasanya sih. Apakah sekarang sedang ada masalah?”
Aryo : “Emang, Ada apa dengan kamu Iza?”(memukul punggung iza)
Iza :” Tidak ada kok, Kalau masalah pekerjaan sih baik-baik saja.”
Abing : “Ayo dong, cerita sama kita-kita. Mungkin kita berdua bisa membantu.”
Iza : “Aku cuma heran kenapa kalian berdua kok cepat banget sih naik jabatannya di Perusahaan Amazon ini, Padahal aku sudah lebih lama bekerja di perusahaan ini dibandingkan kalian berdua.”
Aryo : “Oow, Cuma masalah itu to. Kalau cuma masalah itu sih kita berdua punya rahasianya.”
Abing : “Apakah kamu pingin tau apa rahasia kita berdua agar cepat naik jabatan.”
Iza : “Ya-iyalah, Aku kan juga pingin naik jabatan juga seperti kalian berdua. Siapa sih yang tidak mau naik jabatan di perusahaan tingkat internasional seperti ini.”
Aryo : “Okey, saya beri tahu rahasianya, tapi jangan beritahu seseorangpun.”(dengan nada lirih)
Iza : “Beres dah.”
Aryo : “Rahasianya adalah kita berdua hanya minta bantuan kepada seorang sakti mandraguna.”
Iza : “Maksud kamu minta bantuan ke Dukun.”
Abing : “Yap, bisa dibilang begitu sih.”
Iza : “Apakah ngak bahaya tuh.”
Aryo : “Ya nggak lah.”
Iza : “Okey, kapan kita pergi ke orang sakti mandraguna itu.”
Aryo : “Terserah kamu sih, kamu bisanya kapan.”
Iza : “Gimana kalau besok.”(dengan nada senang becampur tergesa-gesa)
Aryo : “Oke, saya tunggu di tempat kita nongkrong biasanya ya.”
Iza : “oke.”
Besok harinya setelah pulang bekerja di Perusahaan Amazon. Iza, Aryo dan Abing berkumpul di tempat biasa mereka nongkrong.
Abing : “Apakah kamu sudah siap untuk bertemu dengan Eyang Subur.”
Iza : “Oow nama orang saktimandraguna itu Eyang Subur toh.”
Aryo : “Iya Za. Kita kemarin belum ngasih tau nama orang itu yah ke kamu. Maaf ya kita berdua kelupaan nih.”
Iza : “iya nggak apa-apa kok.”
Abing :” Jadi nggak, kita berangkat ke Eyang Subur?”
Aryo : “Ya jadi lah.”
Abing : “Lets go.”(berjalan pergi meninggalkan tempat nongkrong)
Sesampainya di rumah Eyang Subur.
Aryo, Abing, Iza : “Asalamualaikum”(sambil mengetuk pintu)
Eyang: (membuka pintu) “Ada perlu apa kalian datang lagi kesini.”
Abing : “Kami disini ingin minta bantuan kepada Eyang.”
Eyang : “Minta bantuan apa?”(dengan nada layaknya dukun yang seram)
Aryo : “Ini teman kami namanya Iza. Ingin naik jabatan seperti kami berdua.”
Eyang : “Ow, itu masalah gampang asal ada fulusnya.”
Abing : (mengeluarkan uang)“Ini Eyang, sudah kami siapkan kok.”
Eyang : “Okey, Za kalau begitu kamu harus kasikan air minum yang sudah saya kasih mantra ini ke bos kamu. Agar bos kamu menaikan gaji kamu, Sisanya biar saya saja yang akan bekerja.”(memberikan sebotol air yang telah diberi mantra)
Iza : “Kalau begitu terimakasih banyak Eyang. Dan kami semua mohon pamit dulu.”(bersalaman dengan wajah gembira)
Eyang : “Iya, Jangan lupa ya.”
Iza : “iya Eyang.”
Keesokan harinya ketika Iza masuk ke kantor, Iza mulai merencanakan waktu yang
tepat untuk mengkasihkan air minum ke bos. Dan tibalah waktunya.
Iza : (menyodorkan sebotol minuman) “Hai Bu, Ini saya bawakan air minum untuk ibu. Pasti ibu sedang haus kan.”
Bos Sonya : “Kebetualan sekali nih, Habis selesai rapat saya lagi haus, Trimakasih ya za. Saya minum dulu ya.”(mengulurkan tangan)
Iza : “Silahkan Bu.”
Tiba-tiba Bu Sonya merasa badanya sedikit bergetar dan pusing setelah minum dari air pemberian Iza.
Bos Sonya : “Kok saya jadi pusing begini ya.”(sempoyongan)
Iza : “Mungkin ibu kecapekan kali, Sebaiknya ibu istirahat dulu.”(memegangi ibu sonya agar tidak jatuh)
Bos Sonya : “okey, termakasih ya Za.”
Iza : “Sama-sama bu.”
Keesokan harinya Iza dipanggil oleh Bu Sonya untuk menerima jabatan baru di Perusahaan Amazon. Karena Iza merasa senang, kemudian Iza memutuskan untuk datang bersama ibunya kembali menemui Eyang Subur untuk mengucapkan terimakasih dan meminta permintaan lain.
Iza : “Asalamualaikum Eyang.”
Eyang : “Ada apa datang kemari, apakah yang kemarin kamu minta masih belum berhasil.”
Ketika Iza mencium tangan Eyang, ibunya Iza tidak mau mencium tangan nya.
Ibu Iza : “Kenapa harus mencium tangan bapak segala sebanyak 3 kali. Terserah saya dong saya mau manggil anda dengan sebutan bapak.”
Eyang : “Cium tangan saya 3 kali.”
Ibu Iza : ( menjawab dengan lantang)“Tidak mau.”
Eyang : “Awas kamu ya, Tidak lama lagi kamu akan mati.”(menunjukan jarinya ke arah ibu iza)
Ibu Iza : “Coba saja kalau bisa.”
Kemudian Iza dan Ibunya pergi meninggalkan kediaman Eyang Subur dengan ekspresi marah-marah. Dan Seminggu setelah kejadian itu Ibunya Iza meninggal dunia tanpa diketahui penyebab kematiannya.
Karna tidak terima akan perlakuan eyang subur, Iza melaporkan ke pihak yang berwajib. Dengan emosi, ia mendatangi kantor polisi terdekat beserta keluarganya.
Iza : “Suburrr.... . . !!!!! Lihat muka saya, saya tidak takut.. Saya tahu di belakang kamu siapa..!! Ini gaya kamu kan..!!! (Sambil menghentakkan kaki 3kali ke lantai)
Begiitttuuuu....!!!!! Dan yang masih membela subur akan habis sehabis habisnyaaaaaaa...!!
Demiii TUHAN...!!!”
Keluarga Iza : “Sabar sabar sabaarrr..”(menepuk punggung isza pelan)
Dengan amarahnya Iza mengungkapkan semua yang ada di balik Eyang Subur. Tak di sangka ada seorang Reporter TV ternama yang merekam kejadian tersebut. Reporter tersebut mempublikasikan kejadian tersebut melalui Stasiun TV ternama. Tak hanya di stasiun TV, banyak situs situs besar yang mengupload dan menyebar luaskan adegan tersebut. Sehingga dalam kurun waktu kurang dari 1 minggu Iza terkenal sebagai artis dadakan. Tak hanya artis dadakan yang ia dapat, banyak cewek yang tertarik akan dirinya. Sehingga ia menjadi Artis dadakan yang penuh keberuntungan.
Wartawan : (menyodorkan micropon ke arah isza) “Bagaimana anda mendapatkan semua ini..??”
Iza : “Awalnya, saya hanya emosi akan perbuatan yang di lakukan Eyang Subur, tapi tak di duga, saya malah mendapatkan ini semua. Eyang Subur memang menguntungkan bagi saya, saya ikhlas ini terjadi kalau akhirnya seperti ini. Seharusnya ini terjadi sejak dulu, sehingga saya bisa mendapatkan semua ini.”
Wartawan : “Berarti anda ikhlas akan kepergian Ibu anda?”
Iza : “Bila akhirnya seperti ini, tidak masalah bagi saya. Apakah anda berminat seperti saya.? Masih banyak Eyang Eyang yang lain di Indonesia. Seperti Eyang Tandus, Eyang Gembur, dan masih banyak Eyang Eyang lainnya di Indonesia.”
Wartawan : “Menurut berita yang beredar, kisah anda akan di filmkan. Apakah benar.?”
Iza : “Memang benar, dan saya sendiri mendapat tawaran tersebut. Namun saya meminta bayaran yang sangat tinggi. Tetapi mereka tidak berani mengeluarkan uang yang saya minta, sehingga mereka membatalkan penawaran kepada saya untuk bermain film.”(dengan logat sombong)
Wartawan : “Terimakasih atas waktu dan informasi yang anda berikan.”
Iza : “Oke gan.. Jangan lupa bayarannya di belakang.”(mengingatkan sambil bercanda)
Setelah Iza merasa dirinya sekarang adalah seorang artis papan atas yang terkenal .
Kepopuleran dan harta yang berlimpah membuat hatinya buta akan asal-usulnya.
Dengan kepopulerannya sekarang Iza dengan leluasa mendekati artis-artis untuk dijadikan kekasihnya, diapun dengan kekayaannya jadi gemar pergi ke klub-klub malam untuk berfoya-foya menghamburkan hartanya.
Iza : “Mumpung masih muda mari kita berpesta...”(mengangkat segelas miras)
Joni : “Mabuk terus sampai mampussss!!”(mensulang gelasnya ke gelas isza)
Hampir setiap malam Iza dan teman-temannya mabuk-mabukan dan menggunakan narkoba.
Pada malam itu Iza dan teman-temannya pulang dari sebuah club malam menggunakan mobil mewah, karena dalam keadaan mabuk mobil yang di kendarai oleh Iza dan teman-temannyapun oleng dan jatuh ke jurang.